Langsung ke konten utama

Kamu Nggak Sendirian :)

“Kalau hati kita jauh lebih baik dan 
tidak lupa merasa tenang, 
sesungguhnya ia tidak bekerja begitu keras”
 -

“Semua yang benar-benar cinta kita, 
akan kembali dekat, dan segera dekat, 
walau sekarang menjauh”
 -

“Jangan sedih, 
nanti sulit tidur”
 -

“Seenggaknya emang benar, 
sedikit curiga tidak ada salahnya. 
Bukankah kita selalu diajari untuk  
tidak mudah percaya”
 -

“Semua tidak perlu dipertahankan, 
jika salah satu sudah tidak ingin, 
segera sadar diri”
 -

“Kalau kecewa, kata orang, 
gak ada salahnya nangis. Kita manusia. 
Tenang, nanti bakal lega lagi”
-

“Kalau kelak aku mati. 
Aku percaya, yang benar-benar cinta, 
tidak akan menganggapku seperti itu. 
Aku ada dimana-mana”
 -

“Aku benci bicara banyak hal, 
aku jatuh cinta kepada diam. 
Makanya untuk jatuh cinta kepadamu, 
diam memelukku”
 -

“Hari ini, tidak baik marah-marah, 
besok harus baikan. 
Jangan lama-lama. 
Jangan beri makan ego”
 -

“Hal yang paling sulit adalah kembali, 
setelah kecewa dari segalanya,
tapi aku tahu kamu kuat”

“Jangan buka hati, kalau belum siap. 
Atau kamu milih yang 
sakit bakalan hati yang lain”


“Bilangnya gak peluli, 
padahal jauh lebih dari itu. 
Sangat jauh”
-

“Semua baik, akan tetap baik, 
jangan mikir gak baik, 
nanti bakalan begitu”
 -

“Mengalah gak selamanya buruk, 
yang buruk itu kalau kita nyerah”
 -

“Semangat, semua akan kembali pada genggamanmu”
 -

“Berbahagialah, walau lukamu juga butuh dirawat”
 -

“Terkadang aku ingin jadi puing patah hatimu, 
biar aku segera kau obati. 
Bukan puing hatiku sendiri, 
aku seringnya malah minta mati”
 -

“Andai semua sesuai dengan jalan yang kita ingini, 
mungkin kita lupa cara kerja terimakasih dan syukur”
-

“Kalau hidup berat, 
sebenarnya yang salah beban ada dimana sih?”
-



“Tuhan, capek, maafin”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Untuk Kekasih Separuh Bulan, Pukul Lima Pagi

 I/ Beri aku peluk, yang begitu mengikat, kekasih. Biar jarak membenci kita Biar dekat yang mendekap adalah yang paling pantas Aku ingin pulang kepadamu, menjadi diriku yang utuh Aku tidak bisa mengandalkan apa-apa Untuk berharap kita selama-lamanya, Meskipun begitu Kulempar segala doa baik Semoga langit-langit memayunginya Semoga Tuhan mendengar dan menerima Rapal namaku dengan sapaanmu yang paling mesra Biar semua dengar Sebab kita adalah yang paling puisi, bukan? II/ Malam selalu mengantri untuk menyapa Karena hendak mencapaimu Sore menjadi cemburu Barangkali, ia muak,  tidak ada pertemuan, tidak ada percakapan indah juga, padahal Sore mengaku,  ia ikhlas menjadi segala sesuatu yang ternyaman di bumi ini Tetap tidak peduli, kamu tetap memilihku, bukan? Aku tidak bisa berbuat apa-apa Atas maksud mereka, aku juga tidak mengerti Sebab aku dan kamu saja juga bergejolak Untukmu bisa mencapai aku dan Untukku bisa mencapaimu Jalan saja juga terlihat tidak begitu jelas Apa mungkin disebabka

22 Puisi : Kado Untuk Kamu

yang jauh dimata, tapi bikin deg-degan di hati. aku penyair miskin tetapi kekasihku cinta                       -Wijhi Tukul selamat ulang tahun, selamat hari ........ sedunia, selamat hari sayang sedunia.  1/ selamat ulang tahun.  semoga tidak bosan dengan aku dan hidup. ulang sekali lagi ya : aku mencintaimu  semoga kamu juga seperti itu dan tidak akan dengan sengaja :  melupakan aku atau kamu kuramal akan menyesal 2/ kalau puisi ini sampai kepada matamu bilangin terimakasih ya,  sudah mau membaca, matamu sejuk,  mirip es lemon. aku suka dan aku lagi gak boong 3/ pernah ingat aku nanya. apa Tuhan nyiptain kamu cuma buat aku seneng? ini aku mau balas budi.  biar gantian, kamu yang kubikin seneng  dan wajib seneng  bukan pura-pura semoga 4/  kamu baik-baik ya  tetep jadi baik jangan jadi jahat di bumi,  orang baik mirip bunga mekar 5/ kamu mau doa apa di ulang tahunmu? kalo kamu doa dengan ada namaku di dalamnya aku ikut amin paling keras kaya toak masjid. amin paling serius 6/ sayang,

Cara Kerjanya Cinta yang Memintaku Untuk Diam dan Menulis Puisi Saja

Jujur sekali, ada banyak hal yang ingin aku katakan padamu, namun aku keluh dan aku malah menulis puisi-puisi seperti ini. Aku ingin menelfonmu, sesekali, meskipun tidak setiap hari. Mengatakan tentang bagaimana aku merindukanmu dan menunjukkan betapa aku cinta. Namun, sayangnya aku benar-benar belum bisa, mulutku tiba-tiba kaku dan tanganku tidak cukup kuat untuk mencari namamu di telphone genggamku. Betapa menyakitkan, perasaan yang takut untuk perpulang seperti ini. Tapi ya mau bagaimana lagi, aku begini. Aku meraut pensil yang sudah tak terhitung, hanya untuk menunjukkan puisiku. Ya, aku harus bekerja lebih keras lagi, supaya kamu terketuk. Cukup membaca satu atau dua saja. Tidak masalah, asal kamu tahu, semua puisi bernyawa kamu. Kudengar cinta seperti bohlam di ruang yang gelap, benar-benar menenangkan saat ketakutan datang. Ya, aku ingin jadi bohlam. Tapi ada lagi, aku percaya, sebenar-benarnya cinta seperti pelukan ibu. Aku ingin merasakan itu setiap hari. Membahagiakan, murni